Jumat, 19 Desember 2014

Psikologi Umum "Kemauan"





BAB II
PEMBAHASAN


1). Pengertian Kemauan
Kemauan adalah doronagan dari dalam yang sadar, berdasarkan pertimbangan pikir dan perasan, serta seluruh pribadi seseorang yang menimbulkan kegiatan yang terarah pada tercapainya tujuan tertentu yang berhubungan dengan kebutuhan hidupnya. Kemauan merupakan salah satu fungsi hidup kejiwaan manusia, dapat diartikan sebagai aktivitas psikis yang mengandung usaha aktif dan berhubungan dengan pelaksanaan tujuan. Tujuan adalah titik akhir dari gerakan yang menuju pada suatu arah. Adapun tujuan kemauan adalah pelaksanaan suatu tujuan.
Kemauan juga merupakan dorongan dari dalam yang tertinggi tingkatannya dari pada insting , replek ,automatisme, kebiasaan , nafsu , keinginan , kecenderungan ,hawa nafsu ,sekali lagi ditandaskan bahwa kemauan hanya terdapat pada manusia saja. Istilah sehari-hari kemauan dapat disamakan dengan kehendak yaitu suatu fungsi jiwa untuk dapat mencapai suatu kehendak ini merupakan kekuatan dari dalam dan tampak dari luar sebagai gerak gerikdalam reaksinya kehendak berhubungan dengan pikiran dan perasaan.
 Kehendak ini dibagi atas :
a.      Dorongan
Dorongan ialah suatu kekuatan dari dalam yang mempunyai tujuan tertentu dan berlangsung diluar kehendak (kesadaran) kita. Dorongan dibedakan menjadi dua , yaitu dorongan nafsu dan dorongan rohaniah.
1)      Dorongan yang bertujuan mencapai syarat hidup tertentu disebut tropisme, misalnya : tumbuh-tumbuhan menngarahkan pucuknya ke sinar matahari, binatang mencari cahaya dan sebagainya.
2)      Dorongan yang bekerja tanpa disadari dan berlangsung dengan sendirinya disebut otomatisme, misalnya : peredaran darah, pencernaan makanan, dan pernafasan pada paru-paru.
Semua dorongan berpangkal pada tiga dorongan asli, yaitu dorongan mempertahankan hidup, dorongan mempertahankan jenis, dorongan mengembangkan diri.  Dalam hal; ini, dorongan nafsu biasanya lebih kuat, dorongan-dorongan nafsu diantaranya : dorongan nafsu, dorongan nafsu seksual, dorongan nafsu sosial, dorongan nafsu meniru, dorongan menonjolkan diri, dan lain sebagainya.


b.      Keinginan
Yaitu nafsu yang telah mempunyai arah tertentu dan tujuan tertentu. Kalau dorongan sudah menuju kearah tujuan yang nyata/kongkret dan tertentu, misalnya disitu akan terjadi dorongan keras dan terarah pada suatu objek tertentu maka nafsu itu disebut keinginan.

Misalnya nafsu untuk makan menimbulkan keinginan untuk makan sesuatu, nafsu kegiatan menimbulkan keinginan untuk mengerjakan sesuatu, dan sebaginya. Lawan dari keinginan adalah keseganan.
c.       Hasrat
              Adalah suatu keinginan tertentu yang dapat diulang-ulang. Hasrat merupakan "motor" penggerak perbuatan dan kelakuan manusia. Hasrat berhubungan erat dengan tujuan tertentu, baik positif atau negative. Positif berarti mencapai barang sesuatu yang dianggap berharga dan berguna baginya. Sedang negative berarti menghindri sesuatu yang tidak mempunyai harga/berguna baginya.
       Hasrat selamanya tidak berpisah dari gejala mengenal (kognisi) dan perasaan (emosi). Dengan kata lain : hasrat tidak dapat di pisah-pisahkan dengan pekerjaan jiwa yang lain. Hasrat diarahkan kepada penyelenggaraan suatu tujuan, maka didalam hasrat terdapat bibit-bibit penjelmaan kegiatan. Adapun salah satu macam hasrat yaitu :
Hasrat Yang Berpusat Pada Kejasmaniah  
       Pada gejala kemauan yang berpusat pada indarawi sifatnya ini, unsur pertimbangan akal hampir-hampir tidak ada, atau justru tidak ada sama sekali. Peritiwa-peristiwa ini tampak dalam hidup tumbuh-tumbuhan, hewan, maupun manusia. Dengan mana, bahwa dalam semua gejala itu terdapat tenaga desakan dari dalam yang mengarah keluar. Gejala yang berpusat pada kejasmaniah antara lain:
  • Tropisme: adalah peristiwa yang menyebabkan timbulnya gerak kearah tertentu. Gejala tropisme ini nampak dalam hidup vegetatip dan animal. Tropisme terjadi kalau terdapat perangsang dari luar semata-semata, jadi tidak ada pendorong dari dalam untuk tujuan tertentu. Karena adanya jenis berbeda maka tropime dibedakan menjadi:

  • Foto-Tropisme (fotos: cahaya)Yaitu tropisme yang timbul karena ada perangsang cahaya menurut arah geraknya, foto tropisme dapat dibedakan atas:

foto tropisme positif, yaitu gerak mengarah cahaya. Misalnya tumbuh-tumbuhan mengarah kepada matahari, laron menyongsong sinar dll.
foto tropisme negative, yaitu bergerak menghindari perangsang cahaya. Misalnya jenis ikan tertentu yang selalu menjauhi sinar.
Helio Troipsme (helios: matahari)Helio Tropime positif, bergerak mengarah matahari. Contoh: bunga matahari. Helio Tropisme Negative, bergerak menghindari matahari. Contoh: kelelawar.

d.      Kecenderungan
Ialah hasrat atau kesiapan reaktif yang tertuju pada objek konkrit, dan selalu muncul berulangkali. Kecenderungan merupakan hasrat yang aktif menyuruh kita agar lekas bertindakl .Paulhan,seorang psikologi prancis membagi kecenderungan menjadi beberapa golongan:
  1. Kecenderungan Vital (hayat), misalnya lahap, gemar makan (rakus), dll.
  2. Kecenderungan Perseorangan (egoistis), misalnya tamak, kikir, brutal dll.
  3. Kecenderungan Sosial, misalnya persahabatan, kerukunan, bergotong royong dll.
  4. Kecenderungan Abstrak:
  5. Kecenderungan Abstrak Positif, misalnya gemar mengabdi pada tuhan, patuh, bertanggung jawab dll
  6. Kecenderungan Abstrk Negative, misalnya: bohong, munafik, menipu dll.
e.      Refleks
Reflek adalah gerak reaksi yang tidak disadari terhadap perangsang-perangsang dan berlangsung diluar kemampuan. Macam-macam refleks:
  1. Refleks Bawaan: yakni refleks yang dibawa sejak lahir, disebut pula refleks asli atau refleks sewajarnya. Contohnya: menutup mata karena menentang sinar yang sangat terang, gemetar karena lapar dll.
  2. Refleks Latihan: yakni refleks yang diperoleh dari pengalaman. Reflek ini tidak dibawa sejak lahir, melainkan hasil dari pengalaman-pengalaman yang selalu diulang. Contoh: ketrampilan mengemudikan sepeda motor.
  3. Refleks Bersyarat: reflek ini tidak tergantung pada perangsang alam yang asli tetapi timbul karena rangsang lain yang berasosiasi dengan rangsang alam tersebut. Contoh: orang yang sedang merasa haus, melihat buah asam, air liur terus keluar.
Pada suatu saat seorang yang sedang haus, tidak melihat buah asam, tetapi hanya mendengar cerita tentang buah asam maka air liurnya keluar. Disini ada proses assosiasi antara kata-kata asam dengan buah asam. Hal ini yang disebut refleks bersarat.


f.        Instink
Instink yaitu kemampuan berbuat tertentu yang dibawa sejak lahir, tanpa latihan sebelumnya, namun terarah pada tujuan dan dorongan nafsu-nafsu tertentu, tidak disadari dan berlangsung secara mekanis.
Contoh : Seekor burung selalu membuat sarangnya selalu dengan cara yang sama, Seekor Harimau yang mengintai dan menerkam mangsanya dengan cara yang sama. Macam-macam instink:
*     Dorongan Instink mempertahankan diri meliputi:
-           Instink Makan        - Instink Takut
-           Instink Bernafas        - Instink Istirahat
-           Instink melindungi diri     - Intink Istirahat
       Dorongan Instink mempertahankan jenis meliputi:
-           Instink Sexsual        - Instink Minta Tolong
          Instink Membel Diri    - Instink Melindungi
-           Instink Sosial         - Instink Memelihara
*     Dorongan Instink mengembangkan diri meliputi:
-           Instink Belajar
-           Instink Menyelidiki
-           Insting Ingin Tahu
Perbedaan antara Instink yang dimiliki binatang dan manusia, binatang semata-mata hidupnya dikuasai oleh dorongan nafsu sedangkan manusia tidak dikuasai nafsu semata, manusia mempunyai kesadaran, daya pikir, perasaan, mempunyai bermacam-macam pertimbangan seperti: baik-buruk, hina-mulia, benar-salah, luhur-rendah dll.
g.      Automatisme
Automatisme adalah: Gejala-gejala yang menimbulkan gerak-gerak yang terselenggara dengan sendirinya.
Macam-macam Automatisme:
1.        Automatisme Asli: ialah gerak Automatis yang tidak digerakkan oleh gejala hasrat, contoh: gerak jantung, paru-paru dll.
2.        Automatisme Latihan: ialah gerakan-gerakan yang berjalan secara automatis karena seringnya gerakan itu diulang. Contoh berjalan, berbicra, bersepeda dll.

h.  Kebisaan
Kebiasaan adalah tingkah laku yang sudah distabilkan, yang mana kebutuhan-kebutuhan tertentu. Mendapat kepuasan karenanya  disini reflek biasanya berperan dalam pembentukan kebiasaan, pada akhirnya kebiasaan itu berlangsung secara automatis, namun sewaktu-waktu pikiran dan kesadaran bisa difungsikan untuk memberikn pengarahan baru bagipembentukan kebiasaan baru.

h.      Nafsu
          Dorongan yang terdapat pada tiap-tiap manusia dan memberi kekuatan bertindak untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidup yang tentu.
Macam-macam Nafsu:
Nafsu Individual (perseorangan) misalnya nafsu makan, nafsu bermain, nafsu merusak, nafsu berkuasa dll.
Nafsu Sosial (kemasyarakatan) misalnya: nafsu kawin, nafsu berkumpul dengan orang lain, nafsu mencari ilmu dll
Hawa nafsu adalah hasrat yang besar , yang kuat, yang dapat menguasai seluruh fungsi jiwa kita . hawa nafsu ini bergerak dan berkuasa didalam kesadaran.

2).  Proses kemauan
        Proses kemauan itu yakni adanya motif yang disebut alasan, tanpa alasan tertentu orang tidak akan melakukan sesuatu dengan sungguh-sungguh ,dan tidak menentu arahnya.  Seseorang yang akan berbuat sesuatau sebelum melangkah setelah tertanam dalam jiwannya arah-arah yang akan dituju. Maka setelah adanya motif-motif ternyata disusul adanya hubungan yang erat antara alasan berbuat (motif) dengan tujuan (incentive).  Tujuan merupakan meruapak titik arah yang akan dicapai oleh kegiatan yang beralasan, maka hal ini dianggap hal yang bernilai atau mempunyai harga bagi seseorang. Oleh karena itu, maka tujuan yang ingin dicapai dengan cara yang mudah  tergantung dari kematangan , pengalaman-pengalaman, latihan dan kemajuan.
          Keputusan timbul dari dalam hati seseorang yang mempunyai arti penting bagi pribadinya yang disebut dengan keputusan kata hati, dalam keputusan ini hak, pikiran dan perasaan tidak lagi memegang peranan penting dalam mengambil keputusan. Kata hati tidak berlaku proses pertimbangan bermacam-macam alasan.
Kartini Kartono dalam bukunya Psikologi Umum menyebutkan beberapa teori mengenai proses kemauan ini, yaitu :
§ Teori Meumann (Analisis Lama)
Meumann membedakan motif-motif, perjuangan motif dan penentu. Motif (motivasi) merupakan sebab atau gambaran penyebab yang akan menimbulkan tingkah laku, menuju pada satu tujuan.
Perjuangan motif ini merupakan usaha mempertimbangkan dengan hati nurani dan akal budi kemungkinan dilaksanakannya satu pilihan , yaitu : diambil dari beberapa alternatif/kemungkinan motif-motif lainnya.
§ Teori N. Ach (Analisa Baru)
Ach membedakan menjadi empat momen , yaitu :
o   Momen wujud : proses penginderaan yang kuat biasanya disertai dengan ketegangan-ketegangan, bahkan sering diiringi dengan gerakan-gerakan tertentu. Contoh : menggertekan gigi, memanfaatkan kedua belah bibir, mengernyitkan kening, meletakan lidah, mengepalkan tinju, dll.
o   Momen subyektif : kesadaran akan adanya pengarahan pada satu tujuan, dan ada gambaran satu tujuan. Ada antisipasi terhadap perbuatan yang dilakukan.
o   Momen aktual : menyadari perbuatan apa yang akan dilakukan.
Dalam hal proses kemauan akan diikuti aktivitas yang disebut perbuatan kemauan. Dorongan kemauan akan menyebabkan timbulnya kebulatan hati, jiwa tenaga bergerak mencapai suatu tujuan yang mempunyai proses bertingkat-tingkat.

Berikut ini dipaparkan beberapa proses kemauan:
•Adanya Motive
Kalau orang akan melakukan sesuatu, sebelum berbuat terlebih dahulu tertanam alasan dalam hatinya. Apa alasannya berbuat demikian? Mengapa berbuat demikian, dan sebagainya. Tanpa alasan tertentu orang tidak akan melakukan sesuatu dengan sungguh-sungguh-sungguh, dan kalaupun jadi berbuat kemungkinan besar perbuatannya itu tidak menentu arahnya.
• Mempertimbangkan motive-motive
Hidup manusia memiliki banyak motive. Tiap-tiap motive mempunyai tujuan. Karana banyaknya motive, kemudian timbullah saat mempertimbangkan motive-motive itu, motive manakah yang diambil dan mana yang ditinggal.

• Saat memilih
Memilih bukan suatu pekerjaan yang mudah, karena memilih berarti menentukan salah satu di antara banyak hal yang mempunyai arti bagi pemilih. Pekerjaan memilih dilakukan setelah pertimbangan-pertimbangan motive dilakukan sebaik-baiknya, dengan mengingat kemungkinan terkesannya suatu tujuan, baik buruknya, untung-ruginya, positif dan negatifnya, berguna dan tidaknya.
 • Memutuskan
Memutuskan merupakan langkah terakhir setelah pertimbangan motive. Keputusan akan diikuti tindakan-tindakan nyata yang bertanggung jawab. Inilah yang memberikan kesukaran kepada pemilih pada saat memilih dan memutuskan. Setelah segala pertimbangan dilakukan, keputusan kemauan diambil berdasarkan pertimbangan yang terkuat. Di dalam keputusan seolah-olah terdapat suatu pengakuan, alasan manakah yang terkuat.
• Melaksanakan keputusan kemauan
Keputusan memilih sebenarnya terletak pada perbuatan kemauan, artinya keputusan kemauan itu tentu diiringi dengan tindakan kemauan. Kalau keputusan kemauan itu tidak diiringi dengan perbuatan kemauan, akan sia-sialah proses sebelumnya. Kalau keputusan kemauan sudah dilaksanakan dalam perbuatan kemauan, maka berakhirlah proses kemauan.
Diantara keputusan-keputusan dan perbuatan kemauan terdapat satu waktu (bisa pendek, dapat pula bisa lama) yang disebut dengan tendens determinatif.  Tendens atau kecenderungan ini akan menjadi semaki kuat , apabila keputusan-keputusan menjadi semakin tegas dan jelas dalam pusat kesadaran. Maka tendens determinatif ini merupakan tenaga yang dimunculkan oleh keputusan-keputusan. Disamping itu ada juga yang mengemukakan adanya aliran kemauan bebas (Free Will) ada pula aliran determinisme (kaum determinisme). Determinisme menyatakan bahwa segenap tingkah laku manusia itu sudah ditetapkan / di-determinir sejak awal mula. Semua kejadian sudah ditentukan oleh Yang Maha Kuasa dengan batas-batas tertentu.
Kebebasan Kemauan dan Batasan-batasannya ,yakni bahwa :
Dalam ilmu jiwa mengakui adanya kebebasan kekuatan kemauan. Namun demikian kekuatan kemauan manusia tetap ada batasan-batasannya. Manusia dengan kemauannya tidak dapat mengubah sifat-sifat tubuhnya dan tidak dapat mengubah tingkat inteligensinya. Memang benar adanya kemauan yang kuat merupakan modal yang besar untuk mencapai tujuan. Dengan modal yang kuat orang dapat memilih jalan yang sebaik-baiknya untuk dilalui. Kemauan memiliki peran yang penting. Demikianlah pepatah mengatakan: “Where there is will there is a way”, yang artinya “di mana ada kemauan tentu ada jalan”. Sejauh-jauhnya usaha manusia dilakukan, manusia tidak mampu memastikan berhasil atau tidaknya tujuan yang dicapai. Di atas segala-galanya, Tuhan memberi ketetapan terakhir. Namun manusia tidak boleh diam, manusia diwajibkan berusaha dengan didasari niat yang baik. Dengan niat dan diikuti usaha yang baik, mudah-mudahan Tuhan mengabulkan. Demikianlah bunyi pepatah: “Usaha menjalani, nasib menyudahi”. Tentang nasibnya hanya di tangan Tuhan Yang Maha Esa.

3). Hasrat yang berpusat pada psikologi atau perbuatan kemauan
Kemaun adalah dorongan kehendak yang terarah pada tujuan-tujuan hidup tertentu, dan dikendalikan oleh pertimbangan akal budi. Jadi pada kemauan itu ada kebijaakan akal dan wawasaan, di samping juga ada control dan persetujuan dari pusat kepribadian. Maka kemauan lebih tinggi tingkatannya daripada instink, reflek, automatisme, kebiasaan, nafsu, keinginan, kecerendungan. Cirri-ciri kemauan :
   a).      Gejala Kemauan merupakan dorongan dari dalam yang khusus dimiliki oleh manusia, maka kemauan merupakan dorongan yang disadari dan dipertimbangkan. Dorongan ini tidak menimbulkan gerak-gerak yang tidak disadari seperti gerakan insting dan refleks.
   b).    Gejala Kemauan berhubungan erat dengan satu tujuan. Kemauan mendorong timbulnya perhatian  dan minat, serta merndorong gerak aktifitas kearah tercapainya tujuan.
    c).   Gejala Kemauan sebagai pendorong timbulnya perbuatan kemauan yang didasarkan atas pertimbangan, baik pertimbangan akal atau pikiran, yang menentukan benar salahnya perbuatan kemauan maupun pertimbangan perasaan yang menentukan baik buruknya atau halus tidaknya perbuatan kemauan.
     d).   Dalam Kemauan tidak hanya terdapat pertimbangan pikir dan perasaan saja, melainkan seluruh  pribadi memberikan pertimbangan, memberikan pengaruh dan memberikan corak pada perbuatan kemauan.
     e).   Pada perbuatan kemauan bukanlah tindakan yang bersifat kebetulan, melinkan tindakan yang di sengaja dan terarah pada tercapainya suatu tujuan.
    f).   Kemuan menjadi pemersatu dari semua tingkah laku manusia dan mengkoordinasikan segenap fungsi kejiwaan menjadi bentuk kerjasama yang supel harmonis.




4). Terdapat momen-momen dalam proses munculnya kemauan antara lain :
1.        Momen "rangsang-rangsang" atau saat penerimaan pada saat ini individu menerima kesan-kesan dengan melalui proses pengindraan yang kuat, disertai dengan gerakan-gerakan misalnya mengerutkan kening, tangan dikepal-kepalkan, meleletkan lidah dll.
2.      Momen Objektif; pada saat ini individu menyadari akan peristiwa dalam psikisnya, kesadaran yang menimbulkan gambaran ke arah yang akan dituju.
3.    Momen Aktul; pada saat ini individu menyadari benar, bahwa dirinya sedang mengarahkan pikirannya terhadap perbuatan yang akan dilakukan.
4.    Momen Subjektif; pada saat ini individu menyadari benar tentang arah tujuannya, sehingga terbentuk kemauan yang sesungguhnya. Inilah saat individu mengambil keputusan.
Diantara keputusan-keputusan dan perbuatn terdapat satu waktu, (bisa pendek, dapat pula agak lama) yang disebut sebagai Tendens Determinative. Ini akan menjadi semkin kuat, apabila keputusan menjadi semakin tegas dan jelas dalam pusat kesadaran.

5). Hal-hal yang mempengaruhi kemuan:
-       Keadaan Fisik: adalah pengaruh yang berhubungan dengan kondisi jasmani, yakni; sanggup tidaknya, kuat tidaknya untuk melaksankan keputusan kemauan.
Keadaan materi: yaitu bahan-bahan, syarat-syarat dan alat-alat yang digunakan untuk melaksankn keputusan kemauan.
-       Keadaan Milieu (lingkungan), apakah lingkungan itu sesuai untuk melakukan kemauan itu.
-    Kata Hati adalah pemegang peranan samangat penting dalam melaksankan kemauan, karena keputusan hati dapat mengalahkan pertimbangan-pertimbangan yang lain.
4). Contoh masalah konasi
Berusia 1000 tahun, nenek terjun payung 
           Aida Mendes meminta sang cucu untuk mengatur agar dia dapat melakukan terjun payung saat Natal tiba Setelah mendapat izin dari para dokter dan keluarga tercinta, Mendes berencana terjun dari satu pesawat di atas Kota Macapa, kota besar di Negara Bagian Amapa di bagian utara Brazil Penerjunan dari ketinggian 3.000-4.000 meter di atas permukaan tanah. Dalam artian, sinenek mempunyai keinginan yang kuat untuk menciptakan sebuah rekor dunia dalam terjun payung didukung oleh kondisi fisiknya yang masih fit padahal sudah berusia 100 tahun. Kemauan merupakan salah satu fungsi hidup kejiwaan manusia, dapat diartikan sebagai aktifitas psikis yang mengandung usaha aktif dan berhubungan dengan pelaksanaan suatu tujuan.
contoh, orang yang cemas atau takut bepergian dengan naik pesawat terbang, Dengan demikian menimbulkan respon percaya bahwa pilot pesawat terbang adalah orang yang terlatih dan berpengalaman dalam bidangnya, dampaknya maka muncul respon orang bersedia ikut terbang dengan pesawat itu, maka ini yang disebut konasi positif.
Gejala konasi disebut juga kemauan, hasrat manusia untuk mencapai tujuan tertentu. Sebagai contoh, seorang pelajar yang ingin menduduki peringkat 1 di dalam kelas, dengan dasar kemauan, maka pelajar tersebut akan belajar dengan tekun untuk menduduki peringkat 1 dalam kelas.

Contoh gangguan kemauan: pasien memiliki kemauan yang lemah (abulia) susah membuat keputusan atau memulai tingkah laku. Pasien susah sekali bangun pagi, mandi, merawat diri sendiri sehingga terlihat kotor, bau dan acak-acakan. Banyak sekali jenis gangguan kemauan ini mulai dari sering mencuri barang yang mempunyai arti simbolis sampai melakukan sesuatu yang bertentangan dengan yang diperintahkan (negativime)

Contoh kasus, akankah si A yang jenius, diberikan kesempatan memimpin suatu perusahaan yang besar jika dia tidak dipercayai ? Atau mungkinkah si B yang inovatif didukung jika dia tidak dipercayai ? Atau bisakah si C yang miskin mendapatkan sejumlah dana jika dia tidak dipercayai ? Dari contoh-contoh yang diatas maka akan bisa disimpulkan bahwa seseorang akan berhasil atau tidak, sangatlah ditentukan oleh adanya sifat KEMAUAN untuk mencapai suatu keberhasilan.












BAB III
KESIMPULAN

A.Kesimpulan
Dalam istilah sehari-hari, kemauan dapat disamakan dengan kehendak atau hasrat. Kehendak ialah suatu fungsi jiwa untuk dapat mencapai sesuatu. Kehendak ini merupakan kekuatan dari dalam. Dan tampak dari luar sebagai gerak gerik. Dalam fungsinya kehendak ini berhubungan dengan pikiran dan perasaan.
Kemauan memiliki ciri-ciri gejalanya seperti: gejala kemauan dilakukan secara sadar karena dipengaruhi oleh akal, dengan kemauan membuat orang aktif atau lebih giat untuk berusaha mencapai tujuannya. Di dalam kemauan ada tahapan-tahapan yang dilalui, mulai dari menentukan motive atau alasan penyebab hal yang mau dilakukan, memilih berbagai alternatif hingga sampai pada pelaksanaan keputusan kemauan. Kemauan merupakan modal terbesar untuk melakukan tujuan yang ingin dicapai karean setiap ada kemauan pasti ada jalan. Setiap orang punya impian yang memberikannya rasa bahagia. Untuk dapat mewujudkan mimpi, tentu perlu upaya keras yang juga didorong oleh kemauan.


B. Saran
Mungkin inilah makalah yang penyusun paparkan meskipun masih jauh dari sempurna, minimal bisa mengimplementasikan tulisan ini. Masih banyak kesalahan dari penyusun, karna kami manusia yang adalah tempat salah dan dosa: dalam hadits “al insanu minal khotto’ wannisa”, dan kami juga butuh saran/ kritikan agar bisa menjadi motivasi untuk masa depan yang lebih baik daripada masa sebelumnya. Kami juga mengucapkan terima kasih atas dosen pengampu mata kuliah “Psikologi Umum” Ibu. Hj.Nurjanah, S.Ag.,M.SI Yang telah memberi kami tugas demi kebaikan diri kita sendiri dan umumnya untuk seluruh mahasiswa IAID Ciamis.






DAFTAR PUSTAKA

Nurjanah., Psikologi Umum, 2010, Ciamis
Kartini Kartono., Psikologi Umum, Alumni, Bandung, 1984

Tidak ada komentar:

Posting Komentar