BAB
II
PEMBAHASAN
1). Pengertian Kemauan
Kemauan adalah doronagan dari dalam yang
sadar, berdasarkan pertimbangan pikir dan perasan, serta seluruh pribadi
seseorang yang menimbulkan kegiatan yang terarah pada tercapainya tujuan
tertentu yang berhubungan dengan kebutuhan hidupnya. Kemauan merupakan salah
satu fungsi hidup kejiwaan manusia, dapat diartikan sebagai aktivitas psikis
yang mengandung usaha aktif dan berhubungan dengan pelaksanaan tujuan. Tujuan
adalah titik akhir dari gerakan yang menuju pada suatu arah. Adapun tujuan kemauan
adalah pelaksanaan suatu tujuan.
Kemauan juga merupakan dorongan dari dalam
yang tertinggi tingkatannya dari pada insting , replek ,automatisme, kebiasaan
, nafsu , keinginan , kecenderungan ,hawa nafsu ,sekali lagi ditandaskan bahwa
kemauan hanya terdapat pada manusia saja. Istilah sehari-hari kemauan dapat
disamakan dengan kehendak yaitu suatu fungsi jiwa untuk dapat mencapai suatu
kehendak ini merupakan kekuatan dari dalam dan tampak dari luar sebagai gerak
gerikdalam reaksinya kehendak berhubungan dengan pikiran dan perasaan.
Kehendak ini dibagi atas :
a.
Dorongan
Dorongan
ialah suatu kekuatan dari dalam yang mempunyai tujuan tertentu dan berlangsung
diluar kehendak (kesadaran) kita. Dorongan dibedakan menjadi dua , yaitu
dorongan nafsu dan dorongan rohaniah.
1) Dorongan yang
bertujuan mencapai syarat hidup tertentu disebut tropisme, misalnya :
tumbuh-tumbuhan menngarahkan pucuknya ke sinar matahari, binatang mencari
cahaya dan sebagainya.
2) Dorongan yang
bekerja tanpa disadari dan berlangsung dengan sendirinya disebut otomatisme,
misalnya : peredaran darah, pencernaan makanan, dan pernafasan pada paru-paru.
Semua
dorongan berpangkal pada tiga dorongan asli, yaitu dorongan mempertahankan
hidup, dorongan mempertahankan jenis, dorongan mengembangkan diri. Dalam hal; ini, dorongan nafsu biasanya lebih
kuat, dorongan-dorongan nafsu diantaranya : dorongan nafsu, dorongan nafsu
seksual, dorongan nafsu sosial, dorongan nafsu meniru, dorongan menonjolkan
diri, dan lain sebagainya.
b.
Keinginan
Yaitu
nafsu yang telah mempunyai arah tertentu dan tujuan tertentu. Kalau dorongan
sudah menuju kearah tujuan yang nyata/kongkret dan tertentu, misalnya disitu
akan terjadi dorongan keras dan terarah pada suatu objek tertentu maka nafsu
itu disebut keinginan.
Misalnya
nafsu untuk makan menimbulkan keinginan untuk makan sesuatu, nafsu kegiatan
menimbulkan keinginan untuk mengerjakan sesuatu, dan sebaginya. Lawan dari
keinginan adalah keseganan.
c.
Hasrat
Adalah suatu keinginan tertentu yang dapat
diulang-ulang. Hasrat merupakan
"motor" penggerak perbuatan dan kelakuan manusia. Hasrat berhubungan
erat dengan tujuan tertentu, baik positif atau negative. Positif berarti
mencapai barang sesuatu yang dianggap berharga dan berguna baginya. Sedang
negative berarti menghindri sesuatu yang tidak mempunyai harga/berguna baginya.
Hasrat
selamanya tidak berpisah dari gejala mengenal (kognisi) dan perasaan (emosi).
Dengan kata lain : hasrat tidak dapat di pisah-pisahkan dengan pekerjaan jiwa
yang lain. Hasrat diarahkan kepada penyelenggaraan suatu tujuan, maka didalam
hasrat terdapat bibit-bibit penjelmaan kegiatan. Adapun salah satu macam hasrat
yaitu :
Hasrat Yang Berpusat
Pada Kejasmaniah
Pada
gejala kemauan yang berpusat pada indarawi sifatnya ini, unsur pertimbangan
akal hampir-hampir tidak ada, atau justru tidak ada sama sekali.
Peritiwa-peristiwa ini tampak dalam hidup tumbuh-tumbuhan, hewan, maupun
manusia. Dengan mana, bahwa dalam semua gejala itu terdapat tenaga desakan dari
dalam yang mengarah keluar. Gejala yang berpusat pada kejasmaniah antara lain:
- Tropisme: adalah peristiwa yang menyebabkan timbulnya gerak kearah tertentu. Gejala tropisme ini nampak dalam hidup vegetatip dan animal. Tropisme terjadi kalau terdapat perangsang dari luar semata-semata, jadi tidak ada pendorong dari dalam untuk tujuan tertentu. Karena adanya jenis berbeda maka tropime dibedakan menjadi:
- Foto-Tropisme (fotos: cahaya)Yaitu tropisme yang timbul karena ada perangsang cahaya menurut arah geraknya, foto tropisme dapat dibedakan atas:
foto tropisme positif, yaitu gerak mengarah cahaya.
Misalnya tumbuh-tumbuhan mengarah kepada matahari, laron menyongsong sinar dll.
foto tropisme negative, yaitu bergerak menghindari perangsang
cahaya. Misalnya jenis ikan tertentu yang selalu menjauhi sinar.
Helio Troipsme (helios: matahari)Helio Tropime positif,
bergerak mengarah matahari. Contoh: bunga matahari. Helio Tropisme Negative,
bergerak menghindari matahari. Contoh: kelelawar.
d.
Kecenderungan
Ialah hasrat atau kesiapan reaktif yang
tertuju pada objek konkrit, dan selalu muncul berulangkali. Kecenderungan
merupakan hasrat yang aktif menyuruh kita agar lekas bertindakl
.Paulhan,seorang psikologi prancis membagi kecenderungan menjadi beberapa
golongan:
- Kecenderungan Vital (hayat), misalnya lahap, gemar makan (rakus), dll.
- Kecenderungan Perseorangan (egoistis), misalnya tamak, kikir, brutal dll.
- Kecenderungan Sosial, misalnya persahabatan, kerukunan, bergotong royong dll.
- Kecenderungan Abstrak:
- Kecenderungan Abstrak Positif, misalnya gemar mengabdi pada tuhan, patuh, bertanggung jawab dll
- Kecenderungan Abstrk Negative, misalnya: bohong, munafik, menipu dll.
e.
Refleks
Reflek adalah gerak reaksi yang tidak disadari
terhadap perangsang-perangsang dan berlangsung diluar kemampuan. Macam-macam
refleks:
- Refleks Bawaan: yakni refleks yang dibawa sejak lahir, disebut pula refleks asli atau refleks sewajarnya. Contohnya: menutup mata karena menentang sinar yang sangat terang, gemetar karena lapar dll.
- Refleks Latihan: yakni refleks yang diperoleh dari pengalaman. Reflek ini tidak dibawa sejak lahir, melainkan hasil dari pengalaman-pengalaman yang selalu diulang. Contoh: ketrampilan mengemudikan sepeda motor.
- Refleks Bersyarat: reflek ini tidak tergantung pada perangsang alam yang asli tetapi timbul karena rangsang lain yang berasosiasi dengan rangsang alam tersebut. Contoh: orang yang sedang merasa haus, melihat buah asam, air liur terus keluar.
Pada suatu
saat seorang yang sedang haus, tidak melihat buah asam, tetapi hanya mendengar
cerita tentang buah asam maka air liurnya keluar. Disini ada proses assosiasi
antara kata-kata asam dengan buah asam. Hal ini yang disebut refleks bersarat.
f.
Instink
Instink yaitu kemampuan berbuat tertentu yang
dibawa sejak lahir, tanpa latihan sebelumnya, namun terarah pada tujuan dan dorongan
nafsu-nafsu tertentu, tidak disadari dan berlangsung secara mekanis.
Contoh
: Seekor burung selalu membuat sarangnya selalu dengan cara yang sama, Seekor
Harimau yang mengintai dan menerkam mangsanya dengan cara yang sama.
Macam-macam instink:

-
Instink
Makan - Instink Takut
-
Instink
Bernafas - Instink Istirahat
-
Instink melindungi diri
- Intink Istirahat
Dorongan
Instink mempertahankan jenis meliputi:
-
Instink
Sexsual - Instink Minta Tolong
-
Instink Membel
Diri - Instink Melindungi
-
Instink Sosial
- Instink Memelihara

-
Instink Belajar
-
Instink Menyelidiki
-
Insting Ingin Tahu
Perbedaan antara Instink yang dimiliki
binatang dan manusia, binatang semata-mata hidupnya dikuasai oleh dorongan
nafsu sedangkan manusia tidak dikuasai nafsu semata, manusia mempunyai
kesadaran, daya pikir, perasaan, mempunyai bermacam-macam pertimbangan seperti:
baik-buruk, hina-mulia, benar-salah, luhur-rendah dll.
g.
Automatisme
Automatisme adalah: Gejala-gejala yang
menimbulkan gerak-gerak yang terselenggara dengan sendirinya.
Macam-macam
Automatisme:
1.
Automatisme Asli: ialah gerak Automatis yang tidak digerakkan oleh gejala
hasrat, contoh: gerak jantung, paru-paru dll.
2.
Automatisme Latihan: ialah gerakan-gerakan yang berjalan secara automatis
karena seringnya gerakan itu diulang. Contoh berjalan, berbicra, bersepeda dll.
h. Kebisaan
Kebiasaan adalah tingkah laku yang sudah
distabilkan, yang mana kebutuhan-kebutuhan tertentu. Mendapat kepuasan
karenanya disini reflek biasanya
berperan dalam pembentukan kebiasaan, pada akhirnya kebiasaan itu berlangsung
secara automatis, namun sewaktu-waktu pikiran dan kesadaran bisa difungsikan
untuk memberikn pengarahan baru bagipembentukan kebiasaan baru.
h. Nafsu
Dorongan
yang terdapat pada tiap-tiap manusia dan memberi kekuatan bertindak untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidup yang tentu.
Macam-macam Nafsu:
Nafsu Individual (perseorangan) misalnya nafsu
makan, nafsu bermain, nafsu merusak, nafsu berkuasa dll.
Nafsu Sosial (kemasyarakatan) misalnya: nafsu
kawin, nafsu berkumpul dengan orang lain, nafsu mencari ilmu dll
Hawa nafsu adalah hasrat yang besar , yang
kuat, yang dapat menguasai seluruh fungsi jiwa kita . hawa nafsu ini bergerak
dan berkuasa didalam kesadaran.
2). Proses kemauan
Proses kemauan itu yakni adanya motif yang disebut alasan, tanpa alasan
tertentu orang tidak akan melakukan sesuatu dengan sungguh-sungguh ,dan tidak
menentu arahnya. Seseorang yang akan
berbuat sesuatau sebelum melangkah setelah tertanam dalam jiwannya arah-arah
yang akan dituju. Maka setelah adanya motif-motif ternyata disusul adanya
hubungan yang erat antara alasan berbuat (motif) dengan tujuan (incentive). Tujuan
merupakan meruapak titik arah yang akan dicapai oleh kegiatan yang beralasan,
maka hal ini dianggap hal yang bernilai atau mempunyai harga bagi seseorang.
Oleh karena itu, maka tujuan yang ingin dicapai dengan cara yang mudah tergantung dari kematangan ,
pengalaman-pengalaman, latihan dan kemajuan.
Keputusan
timbul dari dalam hati seseorang yang mempunyai arti penting bagi pribadinya
yang disebut dengan keputusan kata hati, dalam keputusan ini hak, pikiran dan
perasaan tidak lagi memegang peranan penting dalam mengambil keputusan. Kata
hati tidak berlaku proses pertimbangan bermacam-macam alasan.
Kartini Kartono dalam bukunya Psikologi Umum
menyebutkan beberapa teori mengenai proses kemauan ini, yaitu :
§ Teori Meumann (Analisis Lama)
Meumann membedakan motif-motif, perjuangan
motif dan penentu. Motif (motivasi) merupakan sebab atau gambaran penyebab yang
akan menimbulkan tingkah laku, menuju pada satu tujuan.
Perjuangan motif ini merupakan usaha
mempertimbangkan dengan hati nurani dan akal budi kemungkinan dilaksanakannya
satu pilihan , yaitu : diambil dari beberapa alternatif/kemungkinan motif-motif
lainnya.
§ Teori N. Ach (Analisa Baru)
Ach membedakan menjadi empat momen , yaitu :
o Momen wujud : proses penginderaan yang kuat
biasanya disertai dengan ketegangan-ketegangan, bahkan sering diiringi dengan
gerakan-gerakan tertentu. Contoh : menggertekan gigi, memanfaatkan kedua belah bibir, mengernyitkan kening,
meletakan lidah, mengepalkan tinju, dll.
o Momen subyektif : kesadaran akan adanya
pengarahan pada satu tujuan, dan ada gambaran satu tujuan. Ada antisipasi terhadap
perbuatan yang dilakukan.
o Momen aktual : menyadari perbuatan apa yang
akan dilakukan.
Dalam hal proses kemauan akan diikuti aktivitas yang disebut perbuatan
kemauan. Dorongan kemauan akan menyebabkan timbulnya kebulatan hati, jiwa
tenaga bergerak mencapai suatu tujuan yang mempunyai proses bertingkat-tingkat.
Berikut
ini dipaparkan beberapa proses kemauan:
•Adanya Motive
Kalau orang akan melakukan sesuatu, sebelum
berbuat terlebih dahulu tertanam alasan dalam hatinya. Apa alasannya berbuat
demikian? Mengapa berbuat demikian, dan sebagainya. Tanpa alasan tertentu orang
tidak akan melakukan sesuatu dengan sungguh-sungguh-sungguh, dan kalaupun jadi
berbuat kemungkinan besar perbuatannya itu tidak menentu arahnya.
•
Mempertimbangkan motive-motive
Hidup manusia memiliki banyak motive.
Tiap-tiap motive mempunyai tujuan. Karana banyaknya motive, kemudian timbullah
saat mempertimbangkan motive-motive itu, motive manakah yang diambil dan mana
yang ditinggal.
•
Saat memilih
Memilih bukan suatu pekerjaan yang mudah,
karena memilih berarti menentukan salah satu di antara banyak hal yang
mempunyai arti bagi pemilih. Pekerjaan memilih dilakukan setelah
pertimbangan-pertimbangan motive dilakukan sebaik-baiknya, dengan mengingat
kemungkinan terkesannya suatu tujuan, baik buruknya, untung-ruginya, positif
dan negatifnya, berguna dan tidaknya.
• Memutuskan
Memutuskan merupakan langkah terakhir setelah
pertimbangan motive. Keputusan akan diikuti tindakan-tindakan nyata yang
bertanggung jawab. Inilah yang memberikan kesukaran kepada pemilih pada saat
memilih dan memutuskan. Setelah segala pertimbangan dilakukan, keputusan
kemauan diambil berdasarkan pertimbangan yang terkuat. Di dalam keputusan
seolah-olah terdapat suatu pengakuan, alasan manakah yang terkuat.
•
Melaksanakan keputusan kemauan
Keputusan memilih sebenarnya terletak pada
perbuatan kemauan, artinya keputusan kemauan itu tentu diiringi dengan tindakan
kemauan. Kalau keputusan kemauan itu tidak diiringi dengan perbuatan kemauan,
akan sia-sialah proses sebelumnya. Kalau keputusan kemauan sudah dilaksanakan
dalam perbuatan kemauan, maka berakhirlah proses kemauan.
Diantara keputusan-keputusan dan perbuatan
kemauan terdapat satu waktu (bisa pendek, dapat pula bisa lama) yang disebut
dengan tendens determinatif. Tendens
atau kecenderungan ini akan menjadi semaki kuat , apabila keputusan-keputusan
menjadi semakin tegas dan jelas dalam pusat kesadaran. Maka tendens
determinatif ini merupakan tenaga yang dimunculkan oleh keputusan-keputusan. Disamping itu ada juga yang mengemukakan
adanya aliran kemauan bebas (Free Will)
ada pula aliran determinisme (kaum determinisme). Determinisme menyatakan bahwa
segenap tingkah laku manusia itu sudah ditetapkan / di-determinir sejak awal
mula. Semua kejadian sudah ditentukan oleh Yang Maha Kuasa dengan batas-batas
tertentu.
Kebebasan
Kemauan dan Batasan-batasannya ,yakni bahwa :
Dalam ilmu jiwa mengakui adanya kebebasan kekuatan kemauan. Namun demikian kekuatan kemauan manusia tetap ada batasan-batasannya. Manusia dengan kemauannya tidak dapat mengubah sifat-sifat tubuhnya dan tidak dapat mengubah tingkat inteligensinya. Memang benar adanya kemauan yang kuat merupakan modal yang besar untuk mencapai tujuan. Dengan modal yang kuat orang dapat memilih jalan yang sebaik-baiknya untuk dilalui. Kemauan memiliki peran yang penting. Demikianlah pepatah mengatakan: “Where there is will there is a way”, yang artinya “di mana ada kemauan tentu ada jalan”. Sejauh-jauhnya usaha manusia dilakukan, manusia tidak mampu memastikan berhasil atau tidaknya tujuan yang dicapai. Di atas segala-galanya, Tuhan memberi ketetapan terakhir. Namun manusia tidak boleh diam, manusia diwajibkan berusaha dengan didasari niat yang baik. Dengan niat dan diikuti usaha yang baik, mudah-mudahan Tuhan mengabulkan. Demikianlah bunyi pepatah: “Usaha menjalani, nasib menyudahi”. Tentang nasibnya hanya di tangan Tuhan Yang Maha Esa.
Dalam ilmu jiwa mengakui adanya kebebasan kekuatan kemauan. Namun demikian kekuatan kemauan manusia tetap ada batasan-batasannya. Manusia dengan kemauannya tidak dapat mengubah sifat-sifat tubuhnya dan tidak dapat mengubah tingkat inteligensinya. Memang benar adanya kemauan yang kuat merupakan modal yang besar untuk mencapai tujuan. Dengan modal yang kuat orang dapat memilih jalan yang sebaik-baiknya untuk dilalui. Kemauan memiliki peran yang penting. Demikianlah pepatah mengatakan: “Where there is will there is a way”, yang artinya “di mana ada kemauan tentu ada jalan”. Sejauh-jauhnya usaha manusia dilakukan, manusia tidak mampu memastikan berhasil atau tidaknya tujuan yang dicapai. Di atas segala-galanya, Tuhan memberi ketetapan terakhir. Namun manusia tidak boleh diam, manusia diwajibkan berusaha dengan didasari niat yang baik. Dengan niat dan diikuti usaha yang baik, mudah-mudahan Tuhan mengabulkan. Demikianlah bunyi pepatah: “Usaha menjalani, nasib menyudahi”. Tentang nasibnya hanya di tangan Tuhan Yang Maha Esa.
3). Hasrat yang berpusat pada psikologi atau
perbuatan kemauan
Kemaun adalah dorongan kehendak yang terarah
pada tujuan-tujuan hidup tertentu, dan dikendalikan oleh pertimbangan akal
budi. Jadi pada kemauan itu ada kebijaakan akal dan wawasaan, di samping juga
ada control dan persetujuan dari pusat kepribadian. Maka kemauan lebih tinggi
tingkatannya daripada instink, reflek, automatisme, kebiasaan, nafsu,
keinginan, kecerendungan. Cirri-ciri kemauan :
a).
Gejala Kemauan merupakan dorongan dari
dalam yang khusus dimiliki oleh manusia, maka kemauan merupakan dorongan yang
disadari dan dipertimbangkan. Dorongan ini tidak menimbulkan gerak-gerak yang
tidak disadari seperti gerakan insting dan refleks.
b). Gejala
Kemauan berhubungan erat dengan satu tujuan. Kemauan mendorong timbulnya
perhatian dan minat, serta merndorong
gerak aktifitas kearah tercapainya tujuan.
c).
Gejala Kemauan sebagai pendorong
timbulnya perbuatan kemauan yang didasarkan atas pertimbangan, baik
pertimbangan akal atau pikiran, yang menentukan benar salahnya perbuatan
kemauan maupun pertimbangan perasaan yang menentukan baik buruknya atau halus
tidaknya perbuatan kemauan.
d).
Dalam Kemauan tidak hanya terdapat
pertimbangan pikir dan perasaan saja, melainkan seluruh pribadi memberikan pertimbangan, memberikan
pengaruh dan memberikan corak pada perbuatan kemauan.
e).
Pada perbuatan kemauan bukanlah
tindakan yang bersifat kebetulan, melinkan tindakan yang di sengaja dan terarah
pada tercapainya suatu tujuan.
f). Kemuan
menjadi pemersatu dari semua tingkah laku manusia dan mengkoordinasikan segenap
fungsi kejiwaan menjadi bentuk kerjasama yang supel harmonis.
4). Terdapat
momen-momen dalam proses munculnya kemauan antara lain :
1.
Momen "rangsang-rangsang" atau saat penerimaan pada saat ini individu
menerima kesan-kesan dengan melalui proses pengindraan yang kuat, disertai
dengan gerakan-gerakan misalnya mengerutkan kening, tangan dikepal-kepalkan,
meleletkan lidah dll.
2. Momen Objektif; pada saat ini individu
menyadari akan peristiwa dalam psikisnya, kesadaran yang menimbulkan gambaran
ke arah yang akan dituju.
3. Momen Aktul; pada saat
ini individu menyadari benar, bahwa dirinya sedang mengarahkan pikirannya
terhadap perbuatan yang akan dilakukan.
4. Momen Subjektif; pada
saat ini individu menyadari benar tentang arah tujuannya, sehingga terbentuk
kemauan yang sesungguhnya. Inilah saat individu mengambil keputusan.
Diantara keputusan-keputusan dan perbuatn
terdapat satu waktu, (bisa pendek, dapat pula agak lama) yang disebut sebagai
Tendens Determinative. Ini akan menjadi semkin kuat, apabila keputusan menjadi
semakin tegas dan jelas dalam pusat kesadaran.
5). Hal-hal
yang mempengaruhi kemuan:
-
Keadaan Fisik: adalah pengaruh yang
berhubungan dengan kondisi jasmani, yakni; sanggup tidaknya, kuat tidaknya
untuk melaksankan keputusan kemauan.
- Keadaan materi: yaitu bahan-bahan,
syarat-syarat dan alat-alat yang digunakan untuk melaksankn keputusan kemauan.
-
Keadaan Milieu (lingkungan), apakah
lingkungan itu sesuai untuk melakukan kemauan itu.
-
Kata Hati adalah pemegang peranan
samangat penting dalam melaksankan kemauan, karena keputusan hati dapat
mengalahkan pertimbangan-pertimbangan yang lain.
4). Contoh
masalah konasi
Berusia 1000 tahun, nenek terjun
payung
Aida Mendes meminta sang cucu untuk mengatur agar dia dapat melakukan terjun
payung saat Natal tiba Setelah mendapat izin dari para dokter dan keluarga
tercinta, Mendes berencana terjun dari satu pesawat di atas Kota Macapa, kota
besar di Negara Bagian Amapa di bagian utara Brazil Penerjunan dari ketinggian
3.000-4.000 meter di atas permukaan tanah. Dalam
artian, sinenek mempunyai keinginan yang kuat untuk menciptakan sebuah rekor
dunia dalam terjun payung didukung oleh kondisi fisiknya yang masih fit padahal
sudah berusia 100 tahun. Kemauan merupakan salah satu fungsi hidup kejiwaan
manusia, dapat diartikan sebagai aktifitas psikis yang mengandung usaha aktif
dan berhubungan dengan pelaksanaan suatu tujuan.
contoh, orang yang cemas atau takut bepergian dengan
naik pesawat terbang, Dengan demikian menimbulkan respon percaya bahwa pilot
pesawat terbang adalah orang yang terlatih dan berpengalaman dalam bidangnya,
dampaknya maka muncul respon orang bersedia ikut terbang dengan pesawat itu,
maka ini yang disebut konasi positif.
Gejala konasi disebut juga kemauan, hasrat manusia untuk
mencapai tujuan tertentu. Sebagai contoh,
seorang pelajar yang ingin menduduki peringkat 1 di dalam kelas, dengan dasar
kemauan, maka pelajar tersebut akan belajar dengan tekun untuk menduduki
peringkat 1 dalam kelas.
Contoh gangguan kemauan: pasien memiliki kemauan yang lemah (abulia) susah membuat keputusan atau memulai tingkah laku. Pasien susah sekali bangun pagi, mandi, merawat diri sendiri sehingga terlihat kotor, bau dan acak-acakan. Banyak sekali jenis gangguan kemauan ini mulai dari sering mencuri barang yang mempunyai arti simbolis sampai melakukan sesuatu yang bertentangan dengan yang diperintahkan (negativime)
Contoh kasus, akankah si A yang jenius, diberikan
kesempatan memimpin suatu perusahaan yang besar jika dia tidak dipercayai ?
Atau mungkinkah si B yang inovatif didukung jika dia tidak dipercayai ? Atau
bisakah si C yang miskin mendapatkan sejumlah dana jika dia tidak dipercayai ?
Dari contoh-contoh yang diatas maka akan bisa disimpulkan bahwa seseorang akan
berhasil atau tidak, sangatlah ditentukan oleh adanya sifat KEMAUAN untuk
mencapai suatu keberhasilan.
BAB III
KESIMPULAN
A.Kesimpulan
Dalam istilah
sehari-hari, kemauan dapat disamakan dengan kehendak atau hasrat. Kehendak
ialah suatu fungsi jiwa untuk dapat mencapai sesuatu. Kehendak ini merupakan
kekuatan dari dalam. Dan tampak dari luar sebagai gerak gerik. Dalam fungsinya
kehendak ini berhubungan dengan pikiran dan perasaan.
Kemauan memiliki ciri-ciri gejalanya
seperti: gejala kemauan dilakukan secara sadar karena dipengaruhi oleh akal,
dengan kemauan membuat orang aktif atau lebih giat untuk berusaha mencapai
tujuannya. Di dalam kemauan ada tahapan-tahapan yang dilalui, mulai dari
menentukan motive atau alasan penyebab hal yang mau dilakukan, memilih berbagai
alternatif hingga sampai pada pelaksanaan keputusan kemauan. Kemauan merupakan
modal terbesar untuk melakukan tujuan yang ingin dicapai karean setiap ada
kemauan pasti ada jalan. Setiap orang punya impian yang
memberikannya rasa bahagia. Untuk dapat mewujudkan mimpi, tentu perlu upaya
keras yang juga didorong oleh kemauan.
B. Saran
Mungkin inilah
makalah yang penyusun paparkan meskipun masih jauh dari sempurna, minimal bisa
mengimplementasikan tulisan ini. Masih banyak kesalahan dari penyusun, karna
kami manusia yang adalah tempat salah dan dosa: dalam hadits “al insanu minal khotto’ wannisa”, dan
kami juga butuh saran/ kritikan agar bisa menjadi motivasi untuk masa depan
yang lebih baik daripada masa sebelumnya. Kami juga mengucapkan terima kasih
atas dosen pengampu mata kuliah “Psikologi
Umum” Ibu. Hj.Nurjanah, S.Ag.,M.SI Yang telah memberi kami tugas demi
kebaikan diri kita sendiri dan umumnya untuk seluruh mahasiswa IAID Ciamis.
DAFTAR
PUSTAKA
Nurjanah., Psikologi Umum,
2010, Ciamis
Kartini Kartono., Psikologi Umum, Alumni,
Bandung, 1984
Tidak ada komentar:
Posting Komentar