Jumat, 19 Desember 2014

Cooperative Learning



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Kelompok merupakan konsep yang penting dalam kehidupan manusia, karena sepanjang hidupnya manusia tidak akan terlepas dari kelompoknya. Kelompok dalam konteks pembelajaran dapat diartikan sebagai kumpulan dua orang individu atau lebih yang berinteraksi secar tatap muka, dan setiap individu menyadari bahwa dirinya merupakan bagian dari kelompoknya. Sehingga, mereka merasa memiliki, dan merasa saling ketergantungan secara positif yang digunakan untuk mencapai tujuan bersama.
Dalam pendidikan ada yang disebut dengan pembelajaran kooperatif. Dimana pembelajan kooperatif merujuk pada berbagai macam metode pengajaran. Dimana para siswa bekerja dalam kelompok-kelompok kecil untuk saling membantu satu sama lainnya dalam mempelajari materi pelajaran. Dalam kelas kooperatif, para siswa diharapkan dapat saling membantu, saling mendiskusikan dan berargumentasi untuk mengasah pengetahuan yang mereka kuasai saat itu dan menutup kesenjangan dalam pemahaman masing-masing.
Pembelajran kooperatif bukanlah gagasan baru dalam dunia pendidikan, tetapi sebelum masa belakangan ini, metode ini hanya digunakan oleh beberapa guru untuk tujuan-tujuan tertentu, seperti tugas-tugas atau laporan tertentu. Namun demikian,  penelitian selama dua tahun ini telahmengidentifikasi metode pembelajaran kooperatif yang dapat digunakan secara efektif pada setiap tingkatan kelas dan untuk mengajarkanberbagai macam mata pelajaran. Mulai dari kemampuan dasar sampai pemecahan masalah-masalah yang kompleks. Selain itu, pembelajran kooperatif juga memiliki kelebihan yang sangat besar untuk mengembangkan hubungan antara siswa dari latar belakang etnik yang berbeda dan antara siswa-siswa pendidikan khusus terbelakang secara akademik dengan teman sekelas mereka, ini jelas melengkapi alasan pentingnya untuk menggunakan pembelajran kooperatif dalam kelas-kelas yang berbeda.



B.     Rumusan Masalah
1.      Pengertian Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning)
2.      Konsep Pembelajaran Kooperatif
3.      Karakteristik dan Prinsip Pembelajaran Kooperatif
4.      Langkah-langkah dalam Pembelajaran Kooperatif
5.      Hasil Peelitian yang telah Dilakukan Mengenai Cooperative Learning
6.      Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran Kooperatif

C.    Tujuan
Dalam pembuatan makalah ini penyusun bertujuan agar seluruh mahasiswa dan mahasiswi IAID dapat memahami dan mengerti tentang Pembelajaran Kooperatif. Terutama dapat mengaplikasikan dalam pembelajran berlangsung nanti. Serta menjadi bekal bagi calon pendidik supaya lebih mantap saat persiapan mengahadapi pembelajran dengan anak didik (siswa). Selain itu, tujuannya yakni agar dapat meningkatkan kemampuan hubungan sosial, menumbuhka sikap menerima kekurangan diri dan orang lain serta dapat berfikir bersama dalam pemecahan masalah.


BAB II
PEMBAHASAN

1.      Pengertian Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning)
Cooperative mengandung pengertian bekerja sama dalam mencapai tujuan bersama (Hamid Hasan , 1996). Dalam kegiatan kooperatif, mahasiswa secara individual mencari hasil yang menguntungkan bagi seluruh anggota kelompoknya. Jadi belajar koopertif adalah pemanfaatan kelompok kecil dalam pengajran yang memungkinkan mahasiswa bekerja sama untuk memaksimalkan belajar mereka dan belajar anggota lainnya dalam kelompok tersebut. Sehubungan dengan pengertian tersebut Slavin (1984) mengatakan bahwa cooperative learning adalah suatu model pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari 4-6 orang, dengan struktur kelompoknya yang bersifat heterogen. Selanjutnya dikatakan pula, keberhasilan belajra dari kelompok tergantung pada kemampuan dan aktifitas anggota kelompok, baik secara individual ataupun kelompok.
Pada dasarnya cooperative learning mengandung pengertian sebagai suatu sikap atau perilaku bersama dalam bekerja atau membantu diantara sesama dalam struktur kerja sama yang teratur dalam kelompok , yang terdiri dari dua orang atau lebih, dimana keberhasilan kerja sangat dipengaruhi oleh keterlibatan dari setiap anggota kelompok itu sendiri. Cooperative learning juga dapat diartikan sebagai suatu struktur tugas bersama dalam suasana kebersamaan diantara sesama anggota kelompok.
Aplikasinya didalam pembelajaran dikelas,  model pembelajaran ini mengetengahkan realita kehidupan masyarakat yang dirasakan dan dialami oleh mahasiswa dalam keseharian, dengan bentuk yang disederhanakan dalam kehidupan kelas. Model pembelajaram ini memandang bahwa keberhasilan dalam belajar bukan semata-mata harus diperoleh dari dosen , melainkan bisa juga dari pihak yang terlibat dalam pembelajaran itu, yaitu teman sebaya.
Keberhasilan belajar menurut model belajar ini bukan semata-mata ditentukan oleh kemampuan individu secara utuh, melainkan persoalan belajar itu akan baik apabila secara bersama-sama dalam kelompok kecil yang terstruktur dengan baik. Melalui belajar dari teman yang sebaya dan dibawah bimbingan dosen, maka proses penerimaan dan pemahaman mahasiswa akan semakin mudah dan cepat terhadap materi yang dipelajari. Model belajar cooperative learning merupakan suatu model pembelajaran yang membantu mahasiswa dalam mengembangkan pemahaman dan sikapnya sesuai dengan kehidupan nyata dimasyarakat, sehingga dengan bekerja secara bersama-sama anggota kelompok akan meningkatkan motivasi, produktivitas dan perolehan belajar.
Model belajar cooperative learningmendorong peningkatan kemampuan mahasiswa dalam memecahkan berbagai permasalahan yang ditemui selama pembelajaran, karena mahasiswa dapat bekerja sama dengan mahasiswa lain dalam menemukan dan merumuskan alternatif pemecahan terhadap masalah materi pelajaran yang dihadapi.
Berdasarkan pengertian tersebut, maka dalam pembelajaran dengan menggunakan model cooperative learning, pengembangan kualitas diri mahasiswa terutama aspek afektif mahasiswa dapat dilakukan secara bersama-sama. Belajar dalam kelompok kecil dengan prinsip kooperatif sangat baikdigunakan untuk mencapai tujuan  belajar, baik yang sifatnya kognitif, afektif , maupun konatif (Hamid, Hasan, 1996; Kosasih, 1994).suasana belajar yang berlangsung dalam interaksi yang saling percaya , terbuka dan rileks diantara anggota kelompok memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk memperoleh dan memberikan masukan diantara mereka untuk mengembangkan pengetahuan sikap, nilai dan moral, serta keterampilan yang ingin dikembangkan dalam pembelajaran.
Secara umum, pola interaksi yang bersifat terbuka dan langsung diantara anggota kelompok sangat penting bagi mahasiswa untuk memperoleh keberhasilan dalam belajarnya. Hal ini karena setiap saat mereka akan melakukan diskusi, saling membagi pengetahuan, pemahaman dan kemampuan, serta saling mengoreksi antar sesama dalam belajar. Tumbuhnya rasa ketergantungan yang positif diantara sesama anggota kelompok menimbulkan rasa kebersamaan dan kesatuan tekad untuk sukses dalam belajar. Hal ini karena dalam cooperative learning mahasiswa diberikan kesempatan yang memadai untuk memperoleh berbagai informasi yang dibutuhkannya untuk melengkapi dan memperkaya pengetahuan yang dimiliki dari anggota kelompok belajar lainnya dan dosen.




2.      Konsep Pembelajaran Kooperatif
Model pembelajaran kelompok adalah rangkaian kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa dalam kelompok-kelompok tertentu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. Ada empat unsur penting dalam pembelajarn kooperatif :
a.       Peserta dalam kelompok.
Peserta adalah siswa yang melakukan proses pembelajaran dalam setiap kelompok belajar. Pengelompokan siswa bisa ditetapkan berdasarkan beberapa pendekatan, diantaranya peneglompokan didasarkan atas minat dan bakat siswa, pengelompokan atas dasar latar belakang kemampuan, pengelompokan atas dasar campuran ditinjaui dari kemampuan.
b.      Aturan kelompok
Aturan kelompok adalah segala sesuatu yang telah menjadi kesepakatan semua pihak yang terlibat, baik siswa sebagai peserta didik, maupun siswa sebagai anggota kelompok. Misalnya, aturan tentang pembagian tugas setiap anggota kelompok, waktu dan tempat pelaksanaan dan lain sebagainya.
c.       Upaya belajar
Upaya belajar adalah segala aktifitas siswa untuk meningkatkan kemampuannya yang telah dimiliki maupun penigkatan kemampuan baru, baik kemampuan dalam aspek pengetahuan, sikap maupun keterampilan. Aktifitas pembelajaran tersebut dilakuakan dalam kegiatan kelompok, sehingga antara peserta dapat saling mempelajarkan melalui tukar pikiran, pengalaman maupun gagasan-gagasan.
d.      Aspek tujuan
Aspek tujuan dimaksudkan untuk memberikan arah perencanaa, pelaksanaa dan evaluasi. Melalui tujuan yang jelas, setiap anggota kelompok dapat memahami sasaran setiap kegiatan belajar.
               Pembelajaran kooperatif mempunyai dua komponen utama, yaitu komponen tugas kooperatif (Cooperative Task) dan komponen struktur intensif kooperatif (Cooperative intencive structure). Tugas kooperatuf yang berkaitan dengan hal yang menyebabkan anggota bekerja sama dalam menyelesaikan tugas kelompok. Sedangkan struktur intensif kooperatif merupakan sesuatu yang membangkitkan motivasi individu untuk bekerjasama mencapai tujuan kelompok. Struktur intesif dianggap struktur keunikan dari pembelajaran kooperatif , karena melalui struktur intensif setiap anggota kelompok bekerja keras untuk belajar, mendorong dan memotivasi anggota lain menguasai materi pelajaran , sehingga mencapai tujuan kelompok.
            Jadi hal yang menarik dari pembelajaran kooperatif adalah adanya harapan selain memiliki dampak pembelajaran, yaitu berupa peningkatan prestasi belajar peserta didik , juga memberi dampak pengiring seperti relasi sosial , penerimaan terhadap peserta didik yang dianggap lemah, harga diri, norma akademik , penghargaan terhadap waktu, dan suka memberi pertolongan pada yang lain.
3.      Karakteristik dan Prinsip Pembelajaran Kooperatif
Slavin, Abrani, dan Chambers (1996) berpendapat bahwa pembelajaran melaui koperatif dapat dijelaskan dari beberapa persepektif , yaitu peresepektif motivasi, persepektif sosial, persefektif pengembangan kognitif, dan persepektif elaboras kognitif.
Persepektif motivasi artinya bahwa pengahargaan yang diberikan kepada kelompok memungkinkan setiap anggota kelompok akan saling membantu. Dengan demikian, keberhasilan setiap individu pada dasarnya adalah keberhasilan kelompok. Hal semacam ini akan mendorong setiap anggota kelompok untuk memperjuangkan keberhasilan kelompoknya.
Persepektif sosial artinya bahwa melalui kooperatif setiap siswa akan saling membantu dalam belajar karena mereka menginginkan semua aggota kelompokmemperoleh keberhasilan. Bekerja secara tim dengan mengevaluasi keberhasilan sendiri oleh kelompok, merupakan iklim yang bagus, dimana setiap anggota kelompok menginginkan stiap anggotanya memperoleh keberhasilan.
Perspektif perkembangan koginitif artinya dengan adanya interaksi antara anggota kelompok dapat mengembangkan prestasi  siswa untuk berfikir mengolah berbagai informasi.
Elaborasi kognitif artinya bahwa setiap siswa akan berusaha untuk memahamidan menimba informasi untuk menambah pengetahuan kognitifnya.
Dengan demikian, karakteristik strategi pembelajaran kooperatif yaitu :
1.      Pembelajaran secara tim
Pemebelajaran kooperatif adalah pemebelajaran secara tim. Tim merupakan tempat untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu, tim harus mampu membuat setiap siswa belajar. Setiap anggota bersifat heterogen artinya kelompok terdiri atas anggota yang memiliki kemampuan akademik, jenis kelamin, dan latar belakang sosial yang berbeda.
2.      Didasarkan pada manajemen kooperatif
Sebagaimana pada umunya manajemen mempunyai empat fungsi pokok yaitu fungsi perencanaa, organisasi, dan pelaksanaan. Fungsi perencanaan menunjukan bahwa pembelajaran kooperatif memerlukan perencanaan yang matang agar proses pembelajaran berjalan secara efektif. Fungsi pelaksanaan menunjukan bahwa pembelajaran kooperatif harus dilaksanakan sesuai dengan perencanaan, melalui langkah-langkah pembelajaran yang sudah ditentukan termasuk ketentuan-ketentuan yang sudah disepakati bersama. Fungsi organisasi menunjukan bahwa pembelajaran kooperatif adalah pekerjaan bersama antar setiap anggota  kelompok, oleh sebab itu perlu diatur tugas tanggung jawab setiap kelompok anggota.
3.      Kemauan untuk bekerja sama
Prinsip bekerjasama ditekankan dalam proses pembelajaran kooperatif. Setiap anggota kelompok bukan saja harus diatur tugas dan tanggung jawab masing-masing , akan tetapi juag ditanamkan perlunya saling membantu.
4.      Keterampilan bekerjasama
Kemauan untuk bekerjasama itu kemuadian dipraktikan melalui aktifitas dan kegiatan yang tergambarkan dalam ketermpilan bekerja sama. Dengan demikia siwa perlu didorong untuk mau dan sanggup berinteraksi dan berkomunikasi denagn anggota lain. Siswa perlu dibantu mengatasi berbagai hambatan dalam berinteraksi dan berkomunikasi , sehingga setiap siswa dapat  menyampaikan ide, mengemukakan pendapat, dan memberikan kontribusi kepada keberhasilan kelompok.

            Terdapat empat prinsip dalam pembelajaran kooperatif , yaitu :
1)      Prinsip ketergantungan positif
Untuk terciptanya kelompok kerja yang efektif, setiap anggota kelompok masing-masing perlu membagi tugas sesuai dengan tujuan kelompoknya. Tugas tersebut tentu saja disesuaikan dengan kemampuan setiap anggota kelompok. Inilah hakikat ketergantungan positif, artinya tugas kelompok tidak mungkin diselesaikan manakala adan anggota yang tak bisa menyelesaikan tugasnya, dan semua ini memerlukan kerjasama yang baik dari masing-masing anggota kelompok. Anggota kelompok yang mempunyai kemampuan lebih , diharapkan mau dan mampu membantu temannya untuk menyelesaikan tugasnya.
2)      Tanggung jawab perseorangan
Keberhasilan kelompok tergantung peda setiap anggotanya, maka setiap anggota kelompok harus memiliki tanggung jawab sesuai dengan tugasnya. Setiap anggota harus memberikan yang terbaik untuk keberhasilan kelompoknya. Untuk mencapai hal tersebut, guru perlu memberikan penilaian terhadap individu juga kelompok.
3)      Interksi tatap muka (Face to face Promotion Intraction)
Interksi tatap muka akan memberikan pengalaman yang berharga pada setiap anggota kelompok untuk bekerja sama, menghargai setiap perbedaan, memanfaatkan kelebihan masing-masing anggota, dan mengisi kekurangan masing-masing.
4)      Partisipasi dan komunikasi
Pembelajaran kooperatif melath siswa untuk dapat mampu berpartisipasi aktif dan berkomunikasi. Guru perlu membekali siswa dengan kemampuan berkomunikasi, misalnya kemampuan mendengarkan dan kemampuan berbicara. Untuk dapat melakukan partisipasi dan komunikasi siswa perlu dibekali dengan kemampuan-kemampuan berkomunikasi. Misalnya cara menyatakan ketidaksetujuan atau cara menyanggah pendapat orang lain secara santun , tidak memojokkan, cara menyampaikan gagasan dan ide-ide yang dianggapnya baik dan berguna.

4. Langkah- langkah Dalam Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning)
1. Langkah pertama yang dilakukan oleh dosen adalah merancang rencana program pembelajaran. Pada langkah ini dosen mempertimbangkan dan menetapkan target pembelajaran yang ingin dicapai dalam pembelajran. Disamping itu, dosen pun menetapkan sikap dan keterampilan yang diharapkan dikembangkan dan diperlihatkan oleh mahasiswa selama berlangsungnya pembelajaran.
2. Langkah kedua, dalam aplikasi pembelajaran dikelas, dosen merancang lembar observasi yang akan digunakan untuk mengobservasi kegiatan mahasiswa dalam belajar secara bersama dalam kelompok-kelompok kecil. Dalam menyampaikan materi, dosen tidak lagi menyampaikan materi secara panjang lebar, karena pemahaman dan pedalaman materi tersebut nantinya akan dilakukan mahasiswa ketika belajar secara bersama dalam kelompok. Dosen hanya menjelaskan pokok-pokok materi dengan tujuan mahasiswa mempunyai wawasan dan orientasi yang memadai tentang materi yang diajarkan.
3. Langkah ketiga, dalam melakukan observasi terhadap kegiatan mahasiswa , dosen mengarahkan dan membimbing mahasiswa , baik secara individual maupun kelompok. Baik dalam memahami materi maupun mengenai sikap dan perilaku mahasiswa selama kegiatan belajar berlangsung. Pada saat kegiatan kelompok berlangsung, ketika mahasiswa terlibat dalam diskusi dalam masing-masing kelompok , dosen secara periodik memberikan layanan kepada mahasiswa , baik secara individual maupun secara klasikal.
4. Langkah keempat, dosen memberikan kesempatan kepada mahasiswa dari masing-masing kelompok untuk mempersentasikan hasil kerjanya. Pada saat diskusi kelas ini, dosen bertindak sebgai moderator. Hal ini dimaksudkan untuk mengarahkan dan mengoreksi pengetian dan pemahaman mahasiswa terhadap materi tau hasil kerja yang telah ditampilkannya. Pada saat persentasi mahasiswa berakhir, dosen mengajak mahasiswa untuk melakukan refleksi diri terhadap proses jalannya pemelajaran , dengan tujuan untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan yang ada tau sikap serta perilaku menyimpang yang dilakukan selama pembelajaran.

5.      Hasil Penelitian yang telah Dilakukan Mengenai Cooperative Learning
Van Sickle (1983) dalam penelitiannya mengenai model cooperative learning dalam implikasinya terhadap perolehan belajar siswa dan pengembangn kurikulum social studies, menemukan bahwa sistem belajar kelompok dan debriefing secara individual dan kelompok dalam model cooperative learning mendorong tumbuhnya tanggung jawab sosial dari individu siswa, berkembangnya sikap ketergantungan yang positif, mendorong peningkatan dan kegairahan belajar siswa, serta pengembangan dan ketercapaian kurikulum.
Stahl (1992) dalam penelitiannya dibeberapa sekolah dasar di Amerika menemukan , bahwa penggunaan model cooperative learning mendorong tumbuhnya sikap kesetiakawanan dan keterbukaan duiantara siswa. Penelitian ini juga menemukan bahwa model tersebut mendorong ketercapaian tujuan dan nilai-nilai sosial dalam pendidikan social studies.
Penelitian yang dilakukan Webb (1985) menemukan bahwa dalam pembelajaran dengan menggunakan model cooperative learning ,sikap dan perilaku siswa berkembang kearah suasana demonstrasi dalam kelas. Disamping itu, penggunaan kelompok kecil siswa mendorong siswa lebih bergairah dan termotivasi dalam mempelajari materi.
Penelitian Snider (1986) yang dilakukan pada siswa Grade-9 untul mata pelajaran Geografi di Amerika menemukan , bahwa penggunaan model cooperative learning sangat mendorong peningkatan prestasi belajar siswa dengan perbedaan hampir 25% dengan kemajuan yang dicapai oleh siswa diajar dengan menggunakan sistem kompetisi.
Penelitian Dra. Hj Etin Solihatin, M.Pd., dkk. (2001) yang dibiayai proyek PGSM, dilakukan pada mahasiswa Penyetaraan D-3 tahap II untuk mata kuliah Pendidikan IPS di Universitas Negeri Jakarta , menemukan bahwa penggunaan model cooperative learning sangat mendorong prestasi mahasiswa 20% dan dapat meningkatkan kemampuan mahasiswa untuk belajar mandiri.
Mengkaji dari beberapa temuan penelitian terdahulu, tampaknya model cooperative learning menunjukan efektivitas yang sangat tinggi bagi perolehan hasil belajar siswa, baik dilihat dri pengaruhnya terhadap penguasaan materi pelajaran maupun dari pengembangan dan pelatihan sikap serta keterampilan sosial yang sangat bermanfaat bagi siswa dalam kehidupannya di masyarakat.
6. Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran Kooperatif
1. Keunggulan Pembelajaran Kooperatif            
Keunggulan pembelajaran kooperatif sebagai suatu model pembelajaran diantaranya :
§  Melalui pembelajran kooperatif siswa tidak terlalu menggantungkan pada guru, akan tetapi dapat menambah kepercayaan kemampuan berfikir sendiri, menemukan informasi dari berbagai sumber, dan belajar dari siswa yang lain.
§  Pembelajaran kooperatif dapat mengembangkan kemampuan mengungkapkan ide atau gagasan dengan kata-kata secara verbal dan membandingkannya dengan ide-ide orang lain.
§  Pembelajaran kooperatif dapat membantu anak untuk respek pada orang lain dan menyadari akan segala keterbatasannya serta menerima segala perbedaan.
§  Pembelajaran kooperatif dapat membantu memperdayaan setiap siswa untuk lebih bertanggung jawab dalam belajar.
§  Pembelajaran kooperatif juga merupakan strategi yang cukup ampuh untuk meningkatkan prestasi akademik sekaligus kemampuan sosial, termasuk pengembangan rasa harga diri, hubungan interpersonal yang positif dengan orang lain, mengembangkan keterampilan me-manage waktu, dan sikap positif terhadap sekolah.
§  Melalui pembelajaran kooperatif dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk menguji ide dan pemahamannya sendiri ,meneriam umpan balik. Siswa dapat berpraktik memecahkan masalah tanpa takut membuat kesalahan, karena keputusan yang dibuat adalah tanggung jawab kelompoknya.
§  Pembelajaran kooperatif dapat menigkatkan kemampuan siswa menggunakan informasi dan kemampuan belajar abstrak menjadi nyata (riil).
§  Interaksi selama kooperatif berlangsungdapat meningkatkan motivasi dan memberikan rangsangan untuk berfikir. Hal ini berguna untuk proses pendidikan jangka panjang.
 2. Kelemahan Pembelajaran Kooperatif
Disamping keunggulan, pembelajaran kooperatif juga memiliki kelemahan atau keterbatasan diantaranya yaitu :
·         Untuk memahami dan mengerti filosofis pembelajaran kooperatif memang butuh waktu. Sangat tidak rasional kalau kita mengharapkan secara otomatis siswa dapat mengerti dan memahami filsafat cooperative learning. Untuk siswa yang dianggap memiliki kelebihan, contohnya : mereka akan merasa terhambat oleh siswa yang dianggap kurang memilki kemampuan. Akibatnya, keadaan semacam ini dapat mengganggu iklim kerjasama dalam kelompok.
·         Ciri utama dari pembelajaran kooperatif adalah bahwa siswa saling membelajarkan. Oleh karena itu, jika tanpa perr teaching yang efektif, maka dibandingkan dengan pengajaran langsung dari guru, bisa terjadi cara belajar yang demikian apa yang seharusnya dipelajari dan dipahami tidak pernah dicapai oleh siswa.
·         Penilain yang diberikan dalam pemebelajaran kooperatif didasarkan pada hasil kerja kelompok. Namun demikian, guru perlu menyadari, bahwa sebenarnya hasil atau prestasi yang diharapkan adalah prestasi setiap individu siswa.
·         Keberhasilan pembelajaran kooperatif dalam upaya mengembangkan kesadaran berkelompok memerlukan periode waktu yang cukup panjang. Dan hal ini tidak mungkin dapat tercapai hanya dengan satu kali atau sekali-kali penerapan model strategi ini.
·         Walaupun kemampuan bekerja sama merupakan kemampuan yang sangat penting untuk siswa, akan tetapi banyak aktivitas dalam kehidupan  yang hanya didasarkan pada kemampuan secara individual. Oleh karena itu, idealnya melalui pembelajaran kooperatif selain siswa belajar bekerjasama, siswa juga harus belajar begaimana membangun kepercayaan diri. Untuk mencapai kedua hal itu, dalam pembelajaran kooperatif memang bukan pekerjaan yang mudah.


BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
       Cooperative learning mengandung pengertian sebagai suatu sikap atau perilaku bersama dalam bekerja atau membantu diantara sesama dalam struktur kerja sama yang teratur dalam kelompok , yang terdiri dari dua orang atau lebih, dimana keberhasilan kerja sangat dipengaruhi oleh keterlibatan dari setiap anggota kelompok itu sendiri. Ada empau unsur dalam pembelajarn kooperatif yaitu adanya peserta dalam kelompok, adanya aturan kelompok, adanya upaya belajar setiap anggota kelompok, adanya tujuan yang harus dicapai. Pembelajaran kooperatif juaga memiliki dua komponen utama yaitu komponen tugas kooperatif (cooperative task), dan komponen struktur intensif kooperatif (cooperative incentive structure).
       Karakteristik dari pembelajaran kooperatif itu sendiri yakni pembelajaran secara tim, didasarkan pada manajemen kooperatif, kemauan untuk bekerja sama, dan keterampilan bekerja sama. Prinsipnya mengenai prinsisp ketergantungan positif , tanggung jawab perseorangan, interaksi tatap muka, dan partisipasi dan komunikasi.
       Pembelajaran kooperatif memiliki kelebihan yakni memudahkan siswa dalam memahami dan mengerti materi pelajaran karena dengan adanya kerjasama belajar denagn kelompok ataupun temannya itu mengefektifkan pembelajaran berlangsung.serta kelemahan dari model pembelajaran kooperatif yaitu dalam memahami filosofi tentang model ini membutuhkan waktu yang cukup panjang. Serta dalam pembelajaran pun akan sedikit memakan wkatu yang lama.
B.     Saran
Begitu banyak model pembelajarn yang digunakan untuk saat ini, tidak lain tujuannya sendiri untuk lebih mengefektif dan mengefisiensikan pembelajaran berlangsung. Akan tetapi dari masing-masing model pembelajran yang begitu bermacam-macam memiliki keunggulan dan keterbatasan masing-masing. Oleh karena itu, makalah ini pemabahas tentang model pembelajaran kooperatif atau cooperative learnig yang masih jauh dalam kesempurnaan. Akan tetapi penyususn harap makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua selaku mahasiswa yang masih dalam tahap belajar. Kurang dan lebihnya penyusun memohon maaf. Sekian. Terimakasih.
DAFTAR PUSTAKA


Prof. Sanjaya Wina, 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta : Kencana.
Slavin E. Robert, 2005. Cooperative learning Teori, Riset dan Praktik. Bandung : Nusa Media.
Dra. Solihatin Etin & Raharjo, 2005. Cooperative Learning Analisis Model Pembelajaran IPS. Jakarta : Bumi Aksara.

Fungsi Browser dan search engine



BAB II

PEMBAHASAN


A. Fungsi Broswer dan Search Engine

1. Fungsi Broswer
Pengertian browser jika diartikan secara sederhana adalah sebuah perangkat lunak yang berguna untuk menampilkan berbagai dokumen dan yang tersedia pada web server, proses menampilkan berbagai dokumen ini melewati sebuah interaksi antara browser dengan web server.

Atau bisa juga diartikan bahwa browser adalah perangkat lunak yang berfungsi untuk menerima dan menyajikan sumber informasi di internet. Sebuah sumber informasi diidentifikasi dengan Pengidentifikasi Sumber Seragam (Bahasa Inggris: Uniform Resource Identifier (URI)) yang dapat berupa halaman web, gambar, video, atau jenis konten lainnya.

fungsi browser sebagai penjelajah web,untuk menampilkan dan melakukann interaksi dengan dokumen dokumen yang disediakan oleh web server.Saat ini beberapa Browser yang paling terkenal dan sering dipakai adalah Microsoft Internet Explorer, kemudian Browser yang paling pesat perkembangan penggunannya adalah Mozilla Firefox. Sementara Browser yang paling banyak digunakan pada Ponsel adalah Opera Mini.
Berikut adalah fungsi fungsi pada web browser :
a. Caching
Bertujuan untuk mereduksi penggunaan bandwidth, mengurangi kesibukan web server, mencegah terjadinya lag. Dengan cara menyimpan data dan instruksi yang sering digunakan/diakses.
b. Authentication
Authentication adalah suatu proses untuk melakukan validasi terhadap identitas user, yang ditujukan untuk menentukan apakah seorang user diperkenankan untuk mengakses jaringan. Contoh authentication yang paling sering ditemui adalah saat kita diharuskan untuk memasukkan username dan password.
c. State Maintenance
Sebuah mekanisme untuk memastikan bahwa web browser tetap stabil baik untuk merequest ataupun untuk merespon.
d. Requesting supporting data item
Mekanisme yang dilakukan untuk meminta item yang mendukung data yang diminta oleh user. Contoh: flash player plugin.
e. Taking action in responses to other header & status code
Setiap kali mengunjungi suatu halaman web, komputer akan meminta data dari server melalui HTTP. Bahkan sebelum halaman yang diminta akan ditampilkan dalam browser, web server akan mengirimkan header HTTP yang memiliki kode status. Kode status inilah yang menyediakan informasi tentang status permintaan.
f. Rendering complex object
Proses menangkap segala sesuatu yang ada di dalam halaman web serta efek-efek yang terdapat didalamnya. Sehingga halaman yang ditampilkan sesempurna mungkin.
g.       Dealing with error condition
Handling atau penanganan error yang terjadi.
Sekarang ini, banyak sekali pilihan untuk web browser yang bisa anda pergunakan untuk berselancar di internet, baik itu versi dekstop ataupun tablet dan smartphone. Berikut ini adalah beberapa web browser populer yang paling sering digunakan oleh para pengguna internet di seluruh dunia, diantaranya Google Chrome, Firefox, Internet Explorer, Opera, dan Safari.

Untuk setiap jenis web browser bisa memiliki perbedaan, kelebihan serta kekurangan masing masing. Ini disebabkan perbedaan produsen atau perusahaan yang mengembangkan browser tersebut.

Berikut adalah beberapa web browser terbaik yang paling banyak dipakai di dunia pada saat ini :

1. Internet Explorer
IE adalah salah satu web browser tertua di dunia, di mana pangsa pasar untuk IE 8 adalah yang tertinggi untuk saat ini di mana berhasil merebut 23,54 persen pasar. Jumlah tersebut masih mengungguli rivalnya seperti Firefox dan Chrome yang terus melakukan update perbaikan kualitas dan fitur demi merebut pangsa pasar lebih besar. Akankah IE akan bisa bertahan dari gempuran para rivalnya? Silahkan anda cek sendiri dan rasakan perbedaan di antara browser-browser yang ada dan temukan yang terbaik bagi anda. Anda bisa mendapatkan versi terbaru dari IE di sini
http://windows.microsoft.com/en-us/internet-explorer/download-ie

2. Google Chrome
Browser ini dikembangkan oleh sang raksasa mesin pencari, Google dan saat ini menjadi salah satu web browser populer karena banyaknya fitur yang tersedia serta kecepatannya dalam meloading halaman web.
Berikut ini adalah beberapa kelebihan browser Google Chrome yang menjadikannya menjadi favorit para netter :
- Tampilan sederhana dan simple
- Fitur make application shortcut memungkinkan untuk menjalankan aplikasi web seperti Gmail lewat shortcut pada desktop ataupun start menu
- Browser address yang berfungsi sekaligus sebagai search engine sehingga menjadikan browser ini menjadi lebih praktis dan istimewa
- Fitur Modus penyamaran memungkinkan pengguna untuk mengakses sebuah halaman website tanpa meninggalkan jejak
- Pengelolaan memori yang baik karena jika anda membuka banyak tab pada browser ini maka proses untuk masing-masing tab yang terpisah akan banyak membantu anda. Karena jika ada salah satu tab yang error/crash maka tab yang lainnya tidak akan terpengaruh.
- Chrome adalah web browser pertama yang menggabungkan terjemahan mesin pada browser, tanpa memerlukan plugin atau ekstensi tambahan.
- Dan masih banyak beberapa kelebihan lainnya
Anda bisa mendapatkan browser ini di alamat 
https://www.google.com/intl/en/chrome/browser/.

3. Opera
Opera juga memiliki banyak kelebihan yang menjadikannyafavorit, terutama di kalangan pengguna perangkat mobile, opera mini adalah primadona. Anda bisa mendapatkannya di alamat
www.opera.com.

4. Mozilla firefox
Ini juga merupakan salah satu web browser populer yang banyak dipakai di Amerika, pengguna di Indonesia pun jumlahnya sangat besar menempati peringkat 6 pengguna firefox terbanyak di dunia. Anda bisa mendapatkannya di alamat 
www.mozilla.org.

5. Apple Safari
Browser yang tersemat pada gadget-gadget Apple seperti iPhone, iPad dan Mac ini bisa dibilang memiliki tampilan yang terkesan lebih elegan dan modern dibanding browser lainnya. Bagi pengguna Windows anda pun bisa menginstal browser ini di perangkat anda di sini
http://support.apple.com/downloads/#safari.


2. Fungsi Search Engine      
Search engine adalah program komputer yang dirancang untuk mencari informasi yang tersedia didalam dunia maya. web search engine mengumpulkan informasi yang tersedia secara otomatis. untuk sekarag ini sebuah search engine sudah mulai di kembangkan untuk lebih memudahkan bagi kita dalam menggunakan search engine tersebut. hasil dari pecarian data biasanya di urutkan berdasarkan tingkat akurasi dan popularitas di search engine tersebut. beberapa search engine biasanya mengumpulkan informasi atau data yang di cari di dalam sebuah basisdata. atau direktori web.
dengan search engine tersebut kita dapat mencari berbagai informasi yang kita inginkan dari seluruh dunia, jadi dengan adanya search engine ini sangat memudahkan bagi kita untuk mencari data.

Fungsi dan manfaat search engine
search engine mempunyai bebrapa fungsi dan manfaat yang berguna bagi kita yang suka browsing anta lain adalah:
1.      mesin pencari merupakan tempat kebanyakan orang mencari sesuatu via internet. Menurut survei hampir 90% pengguna internet memakai mesin pencari untuk mencari lokasi tertentu di internet. dan di antara mesin pencari yang ada, google merupakan mesin pencari yang paling banyak digunakan.
2.      Sebagian besar pengguna mesin pencari tidak pernah melewatkan dua halaman pertama dari mesin pencari.
3.      Sebuah informasi yang mudah di akses oleh semua orang baik dalam maupun luar negeri.
4.      Memudahkan Masyarakat dalam mencari informasi di internet.


Contoh search engine yang sangat populer untuk saat ini, untuk saat ini sudah sangat banyak perusahaan - perusahaan yang mengembangkan teknologi search engine ini, dan diantaranya adalah:
1.      Google
2.      Yahoo
3.      Bing
4.      Ask
5.      Windows Live .
Itulah beberapa contoh  dari search engine yang ada saat ini. semoga artikel ini bermanfaat bagi semua pembaca, selanjutnya kita akan membahas lebih dalam tentang search engine di postingan selanjutnya.

B. Cara Searching Pada Internet

Cara Searching dan browsing Internet paling Efektif. Dalam browsing internet untuk melakukan pencarian data yang kita inginkan tentunya memerlukan keword atau kata kunci yang baik agar hasi pencarian atau searching menjadi lebih akurat dan fokus pada permasalahan yang diinginkan.
Ada berbagai cara atau tips yang dapat dialakukan antara laian adalah dengan memasukan simbol-simbol tertentu sperti Simbol + dan “.
Simbol plus (+). Tanda plus digunakan jika seorang netter ingin mencari berbagai dokumen dengan kata kunci lebih dari satu. Contohnya adalah seorang guru yang ingin mencari informasi mengenai profil penduduk di propinsi Riau, maka yang bersangkutan dapat mencarinya dengan menggunakan kata kunci:

+profil +penduduk +riau

Mesin pencari bisa mbah google atau yang lain jika menemukan format semacam ini akan mencari berbagai sumber dokumen maupun artikel yang ada di seluruh internet dimana di dalamnya terdapat kata “profil”, “penduduk”, dan “aceh”. Jika terdapat sebuah dokumen yang mengandung salah satu atau dua kata yang ada, maka yang bersangkutan tidak akan ditampilkan. Simbol “+” ini dapat dipergunakan sebanyak-banyaknya, karena prinsip yang kerap dipergunakan dalam melakukan searching adalah bahwa semakin spesifik yang dicari (semakin banyak menggunakan tanda “+”) akan semakin baik, karena search engine akan lebih fokus melakukan pencarian. Simbol lainnya yang sering dipergunakan mendampingi “+” adalah simbol minus (-). Untuk mudahnya, simbol tersebut dapat dibaca sebagai “kecuali”. Misalnya :

+master +degree +scholarship +abroad –Indomesia –Amerika



Dengan menggunakan format tersebut maka search engine yang digunakan akan melakukan pencarian di internet seluruh dokumen yang mengandung teks “master”, “degree”, “scholarship”, dan “abroad” namun tidak terdapat kata “Indonesia” maupun “Amerika” di dalamnya.  
Ada lagi yang dipakai selain plus dan minus adalah simbol tanda kutip (“). Simbol ini dapat membantu pengguna internet  untuk semakin memperkecil atau memfokuskan pencarian ke hal yang benar-benar diinginkan. Yang dilakukan oleh tanda kutip adalah memerintahkan search engine untuk mencari dokumen atau informasi yang mengandung teks persis seperti yang ada di dalam tanda kutip terkait. 
Berdasarkan perintah tersebut, search enggine akan mencari seluruh dokumen di internet yang mengandung frase “persatuan indonesia”. Jika sebuah dokumen hanya mengandung kata “persatuan” atau “indonesia” saja, maka dokumen tersebut tidak akan ditampilkan. Walaupun terlihat sederhana, tanda kutip ini sebenarnya sangat ampuh jika dipergunakan dengan benar.
Tak ketinggalan jika kita menginginkan pencarian dalam bentuk format microsoft word, PDF, excel, powerpoint atau yang lain anda dapat menambahkan perintah tambahan yaitu misalkan “filetype:doc” sehingga yang ditampilkan file-file yang berformat “doc” dan begitu kita menlakukan klik link tersebut maka akan secara otomatis akan muncul menu download file berbentuk microsft word.

C. Cara Mengelola Data di Folder dan File Komputer Windows.

Komputer berisi program dan dataProgram adalah file komputer yang berguna untuk melakukan tugas tertentu. Sedangkan data adalah file hasil kerja program komputer, yang bisa dibuka, diedit, dihapus, dan sebagainya. Adapun folder sendiri merupakan sebuah tempat untuk mengumpulkan file-file.

Letak  folder dan file computer  secara umum, dalam menjalankan program Windows Explorer untuk melihat isi computer, cara cepat untuk membukanya adalah dengan menekan tombol Ctrl Logo Windows di keyboard secara bersamaan. 

·                     My Computer : Induk lokasi penyimpanan seluruh file program dan data.
·                     My Documents : Tempat penyimpanan file data pengguna komputer.
·                     Local Disk (C:) : Tempat penyimpanan file sistem operasi Windows dan file program.
·                     Local Disk (D:) : Tempat penyimpanan tambahan, biasanya untuk menyimpan data.
·                     CD/DVD Drive (E:) : Menampilkan isi data keping CD atau DVD.
·                     Removable Disk (F:) : Menampilkan isi data Flash Disk atau media simpan external lain.
 
Description: Mengelola Data File dan Folder
Mengelola Data File dan Folder

Sebagai catatan, nama CDE, atau F bisa berubah-ubah sesuai folder yang ada
dikomputer. Selanjutnya, berikut ini operasi dasar untuk mengelola folder dan file data komputer melalui Windows ExplorerMy Computer, atau My Documents:
·                     Mengurutkan tampilan File dan Folder: Komputer menampilkan daftar file dan folder berdasarkan urutan abjad,juga bisa menampilkan berdasarkan urutan tertentu dengan cara melakukan klik kanan pada ruang kosong Windows Explorer. Misalnya untuk mengurutkan berdasarkan tanggal pembuatan maka klik kanan lalu klik Date, untuk mengurutkan berdasarkan ukuran file maka klik kanan lalu klik Size, demikian seterusnya, silakan dicoba yang lainnya.
·                     Membaca informasi umum sebuah file: Klik kanan file atau folder yang dimaksud, lalu pilih dan klik Properties. Informasi mengenai ukuran, kapan dibuat, dan sebagainya akan ditampilkan. Sebaiknya jangan lakukan pengubahan apapun di kotak dialog ini. Klik OK atau Cancel untuk menutupnya.
·                     Mengganti nama file atau folder: Klik kanan file atau folder yang dimaksud, lalu pilih dan klik Rename atau tekan tombol F2 di keyboard. Ketikkan nama baru, lalu tekan Enter atau klik di ruang kosong.
·                     Menghapus file/folder: Klik kanan file atau folder yang dimaksud, lalu pilih dan klik Delete. Klik Yes untuk memastikan agar file atau folder tersebut dihapus dan dipindahkan ke Recycle Bin (folder khusus untuk menyimpan sementara file-file yang sudah dihapus, sehingga sebuah file dapat dibatalkan penghapusannya alias dipulihkan kembali jika ternyata salah hapus).
·                     Menghapus file/folder secara permanen: Jika ingin agar penghapusan dilakukan secara langsung dan tidak disimpan dahulu ke Recycle Bin, klik kanan file atau folder, lalu tekan tombol Shift di keyboard sembari mengklikDelete. Klik Yes untuk menghapus secara permanen.
·                     Meng-copy atau menggandakan file/folder: Klik kanan file atau folder yang Anda maksud, lalu pilih dan klik Copy. Pindah ke lokasi folder baru, lalu klik kanan dan pilih Paste. File atau folder akan disalin atau digandakan ke lokasi baru. Cara lain, untuk menyalin file atau folder ke tujuan tertentu, klik kanan file atau folder lalu pilih Send to > pilih lokasi tujuan yang tersedia (ke CDE, atau lainnya).
·                     Memindahkan file/folder: Klik kanan file atau folder yang dimaksud, lalu pilih dan klik Cut. Pindah ke lokasi folder baru, lalu klik kanan dan pilihPaste. File atau folder akan dipindahkan ke lokasi baru.
·                     Mengedit isi file: Klik kanan file yang dimaksud, lalu pilih dan klikOpen (pilihan ini tersedia jika ada program komputer yang bisa membukanya secara langsung). Jika tidak tersedia pilihan Open, maka pilih Open with, lalu tentukan dari daftar yang ada, atau pilih program lain yang dimaksud lebih tepat untuk membuka dan mengedit file tersebut di Choose default program (pilih nama program dengan cara menemukan file programnya di folder C://Program Files/Folder Program/namaprogram). 
·                     Mencetak isi file: Klik kanan file yang dimaksud, lalu pilih dan klikPrint. Windows akan membuka pengaturan pencetakannya melalui program yang sesuai dengan jenis file tersebut.
·                     Mengompresi file/folder: Jika di komputer terdapat software untuk mengompress file (mengecilkan ukuran file agar mudah dikirim, misalnya via internet), contohnya 7-ZipWinRAR, atau WinZip, maka bisa menempatkan ukuran file atau folder. Caranya klik kanan file atau folder, lalu pilih Compress atau Add to Archive (tergantung program terinstall). Hasilnya akan tercipta salinan file baru dengan ukuran yang lebih kecil, biasanya berektensi .rar atau .zip.
·                     Mengekstrak file/folder: Ini merupakan kebalikan kompresi file. Jika Anda memiliki file yang sudah terkompresi atau mendownload file dalam keadaan terkompres, maka perlu mengekstrak atau memulihkannya agar bisa dibuka dan diedit. Klik kanan file terkompresi lalu pilih Extract. Hasilnya akan tercipta satu atau beberapa file/folder baru hasil pemekaran file .zipatau .rar.
·                     Men-scan virus pada file/folder: Klik kanan file atau folder yang dimaksud, lalu pilih dan klik Scan with [nama program anti-virus]. Pastikan di komputer sudah terinstall software anti virus.

D. Mencetak File Hasil Browsing
Dalam menctak halaman web dapat langsung anda cetak dengan langkah sebagai berikut:
a. pilih menu file pada menubar kemudian klik print
b. Setelah itu akan tampil kotak dialog print
c. Anda dapat memilih jenis printer yang akan digunakan serta jumlah dan halaman yang akan diprint pada
Select Printer.
d. Kemudian klik Button Print pada bgian bawah kotak dialog mencetak file.
Untuk mengantisopasi kesalahan cetak, Anda dapat melihat file hasil cetakan layar terlebih dahulu sebelum file tersebut dicetak ke printer.



BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN       
          Perkembangan teknologi informasi Indonesia sangat dipengaruhi oleh kemampuan sumber daya manusia dalam memahami komponen teknologi informasi, seperti perangkat keras dan perangkat lunak komputer; sistem jaringan baik berupa LAN ataupun WAN dan sistem telekomunikasi yang akan digunakan untuk mentransfer data. Kebutuhan akan tenaga yang berbasis teknologi informasi masih terus meningkat; hal ini bisa terlihat dengan banyaknya jenis pekerjaan yang memerlukan kemampuan di bidang teknologi informasi di berbagai bidang; juga jumlah SDM berkemampuan di bidang teknologi informasi masih sedikit, jika dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia. Keberadaan bisnis yang tersebar di banyak tempat dengan berbagai ragam perangkat keras dan lunak mulai menyadari tentang betapa pentingnya untuk mempercayakan dukungan bagi keberhasilan pengolahan data komputernya kepada satu sumber yang dapat dipercaya. Jika dilihat pada saat sekarang ini perkembangan teknologi informasi terutama di Indonesia semakin berkembang. Dengan adanya teknologi informasi dan komunikasi dapat memudahkan kita untuk belajar dan mendapatkan informasi yang kita butuhkan dari mana saja, kapan saja, dan dari siapa saja. Dalam dunia pendidikan perkembangan teknologi informasi mulai dirasa mempunyai dampak yang positif karena dengan berkembangnya teknologi informasi dunia pendidikan mulai memperlihatkan perubahan yang cukup signifikan. Banyak hal yang dirasa berbeda dan berubah dibandingkan dengan cara yang berkembang sebelumnya. Saat sekarang ini jarak dan waktu bukanlah sebagai masalah yang berarti untuk mendapatkan ilmu, berbagai aplikasi tercipta untuk memfasilitasinya.

3.2 SARAN             
Seperti yang kita ketahui perkembangan teknologi khususnya yang berhubungan dengan teknologi informasi  terus berkembang tak pernah berhenti. Begitu juga dengan produk yang di hasilkan dari teknologi yang terus berkembang sesuai perkembangan zaman semakin beragam pula.Namun perkembangan teknologi ini tidak sepenuhnya memberikan dampak positif tapi juga memberikan dampak negatif pada penggunanya. Jika yang mereka dapat dari awal negatif maka kepribadian yang terbentuk pun akan menjadi negatif pula. Sehingga dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi ini perlunya pengawasan dari orang tua dan pihak-pihak terkait agar lebih membantu dalam pengawasan dan pembatasan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi ini untuk anak-anak ,agar anak-anak dapat menerima dampak positif bukan dampak negatif dari semua kemajuan teknologiini.Untuk itu bijaksanalah dalam mengunakan teknologi.
                                                                                                 
DAFTAR PUSTAKA

Arief, M. Rudyanto. (2011), Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP & MySQL, Andi, Yogyakarta. 

Darsono, agustinus. ( 2011 ), Hotel Front Office, PT Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta 

Febrian. Jack (2007)Kamus Komputer & Teknologi Informasi.Informatika. Informatika, Bandung 

Hanif Al Fatta.(2007) Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, Andi, Yogyakarta 

Jogiyanto. (2007) Komponen sistem informasi, Andi, Yogyakarta